MEMAHAMKAN (4)

Masih lanjutan yang kemaren ya. Setelah semua rancangan aksi perubahan dipresentasikan dan mendapat berbagai masukan, maka harus diimplementasikan di satuan kerja masing-masing peserta. Dua bulan lamanya, dari awal sampai terwujud apa menjadi rencana jangka pendek.

Baiklah untuk mempersingkat, maka perjalanan dua bulan menerapkan rencana aksi perubahan itulah yang harus dilaporkan. Detail tahapan kegiatan berikut bukti nyata dan tentu saja output jangka pendek itu. Apa saja detail laporan itu? Demikian kira-kira pertanyaan ketika melihat contoh-contoh sebelumnya yang tebailnya tidak kalah tebal dengan berkas perkara pidana. He…he

Setelah menyelesaikan seminar laporan aksi perubahan, ternyata hanya ada tujuh item penilaian atas laporan aksi perubahan. Pertama adalah tercapai tidaknya target jangka pendek yang direncanakan. Harusnya Cuma tercapai atau tidak tercapat jawabannya. Hanya buktinya yang jadi banyak. Karena apa, karena yang harus dibuktikan adalah proses kepemimpinan dalam mencapai target jangka pendek sebagaimana yang direncanakan. Selain karena detail tahapan yang harus dijalankan berbanding lurus dengan dokumen termasuk foto yang membuktikan kegiatan.

Kedua adalah hasil proses kepemimpinan kinerja. Apa artinya proses jika tidak mendapatkan hasil, demikian kira-kira. Hasil ini tentu harus kongkrit dan terukur. Dengan apa? ya tentu dengan bukti-bukti yang nyata pula. Selain capaian berdasarkan target setiap jangka, pendek, menengah dan panjang, tentu juga terwujudnya kondisi ideal yang diinginkan. Terdapat ukuran yang tercapat dalam berproses disini, soal membangun akuntabilitas dan integritas maupun mengelola budaya kerja juga membangun jejaring kerja dan kolaborasi.

Berikutnya masih menjadi bagian kepemimpinan kinerja, dan ini tidak kalah penting adalah apakah selama proses pada bagian pertama dan kedua tadi telah menerapkan seluruh prinsip kepemimpinan. Banyak jenis dan ragamnya, tapi satu yang menarik menurut saya adalah simplikasi. Bahasa mudahnya adalah menyederhanakan proses bisnis, tentu untuk meningkatkan kinerja. Proses menerapkan prinsip kepemimpinan ini yang tentu menjadi hal yang harus dibuktikan karena itulah yang dinilai.

Setelah berproses, mendapatkan hasil dan menerapkan prinsip kepemimpinan berikutnya adalah adalah membawa manfaat? Ukurannya adalah kembali kepada permasalahan organisasi, selain tentu saja apakah manfaat itu juga jalan untuk mengantisipasi perubahan. Manfaat yang paling utama tentu untuk pelayanan masyarakat, organisasi, pimpinan dan karena ini pelatihan maka juga harus membawa manfaat untuk peserta. Manfaat ini harus terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Terukur dengan angka-angka, paling mudah tentu potensi penghematan anggaran. Semisal yang tadinya berbiaya menjadi tidak berbiaya. Atau yang tadinya dikerjakan oleh beberapa orang menjadi lebih sederhana,karena dapat dikerjakan satu orang misalnya, dan lain sebagainya. Banyak yang bisa ditampilkan untuk membuktikan manfaat ini. Itu menjadi bagian ketiga unsur penilaian. Aksi perubahan menjadi alat menghilangkan gab antara kondisi sekarang dan kondisi yang diinginkan.

Sedangkan yang keempat adalah keberlanjutan. Tentu saja dengan berbagai manfaat yang didapat dari terselesaikannya rencana jangka pendek, maka keberlanjutannya juga harus dapat dibuktikan. Keberlanjutan untuk mewujudkan target jangka menengah dan panjang tentu saja. Bagaimana caranya? Tentu dengan persetujuan mentor atau atasan langsung, selain itu sosialisasi dan dukungan stakeholder juga menjadi hal yang harus dibutuhkan. Nah, karena kepemimpinan kinerja yang dijalankan, maka keberlanjutan menjadi bagian dari manajemen kinerja. Masuk dan menjadi bagian Sasaran Kinerja Pegawai menjadi salah satu jaminan akan keberlanjutan mewujudkan target di jangka menengah dan panjang.

O iya, karena pemimpin tentu bukan manusia sempurna, maka strategi pengembangan diri yang telah direncanakan juga harus dapat seluruhnya dilaksanakan. Berbagai cara dan strategi semisal mentoring, coaching,komunikasi, memimpin harus terus dikembangkan. Dalam menjalani proses mencapai target jangka pendek, maka peserta harus dapat melaksanakan seluruh strategi pengembangai diri. Pengembangan diri tersebut baik dari sisi integritas, kerjasama maupun mengelola perubahan itu sendiri. hal tersebut menjadi poin kelima penilaian.

Selain mata pelatihan yang menjadi bagian pengembangan baik kompetensi ini maupun kompetensi ini, peserta juga harus dapat memilih dan menarik keterkaitan aksi perubahan dengan kompetensi pilihan. Setidaknya tiga mata pelatihan yang masuk kompetensi pilihan ini. Keterkaitan ini juga harus dibuktikan dalam laporan aksi perubahan. Inilah yang menjadi inti penilaian pada poin enam.

Dan, terakhir atau poin ketujuh penilaian adalah persoalan diseminasi dan publikasi atas keberhasilan aksi perubahan jangka pendek. Apakah artinya keberhasilan aksi perubahan jika tidak diketahui oleh stakeholder baik internal apalagi eksternal. Publikasi menjadi penting dan yang lebih penting lagi adalah ketepatan serta pemanfaatan sarana yang modern. Dukungan stakeholder yang massif menjadi ukuran penilaian poin terakhir ini.

Demikian proses panjang yang harus dijalani untuk peningkatan kinerja. Langkah dan tahapan serta proses yang runut dan benar menjadi penting ketika mewujudkan hasil aksi perubahan yang diinginkan. Bisa jadi itu yang kemudian menjadi bahan penilaian, setidaknya dari tujuh poin penilaian, karena hasil aksi perubahan sendiri ternyata hanya merupakan salah satu dan bukan satu-satunya. Ah, sudahlah, cukup sekian dan terima kasih. Tamat.

Megamendung, 6 Agustus 2023. Suatu malam sebelum penutupan.

Author: sektiekaguntoro

nga enak dibaca dan nga perlu

Leave a comment